Sudah Ada sejak Zaman Kerajaan, Jamu Jadi Bagian Gaya Hidup Sehat Masyarakat Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Jamu merupakan minuman tradisional yang jamak dikenal masyarakat Indonesia. Minuman ini hadir sebagai obat untuk beberapa jenis penyakit atau untuk memelihara kebugaran, dan menjadi bagian gaya hidup sehat .
Jamu merupakan minuman tradisional yang dibuat khusus dari rempah-rempah yang ada di Indonesia. Berasal dari kata 'Jawa' dan 'ngramu', jamu berarti mencampur atau mengumpulkan. Secara sederhana, jamu dapat diartikan sebagai ramuan yang dibuat orang jawa.
Ada pula yang menyebutkan bahwa jamu merupakan istilah yang berasal dari bahasa Jawa kuno, yaitu 'jampi' atau 'usodo'. Makna jampi atau usodo adalah penyembuhan yang dilakukan dengan menggunakan ramuan obat dan doa.
Dalam naskah Gatotkacasraya yang ditulis Mpu Panuluh dari Kerajaan Kediri pada masa Raja Jayabaya, istilah jampi banyak ditemukan.
Menukil laman Kemendikbud, awal kemunculan jamu diduga berasal dari Kerajaan Mataram. Pernyataan ini terdapat pada situs arkeologi ataupun Prasasti Madhawapura dari periode Majapahit yang menyebutkan profesi khusus peracik jamu yang disebut 'Acaraki'.
Terdapat bukti bahwa jamu sudah ada sejak masa kerajaan di Indonesia, yaitu adanya artefak cobek dan ulekan yang merupakan alat tumbuk untuk membuat jamu. Jamu diracik dari rempah-rempah yang berkhasiat sehingga menghasilkan manfaat yang dapat berguna sebagai obat.
Pada zaman kerajaan itu pula jamu dibuat kaum wanita, sementara laki-laki bertugas untuk mencari tumbuhan herbal. Hingga kini pun tradisi tersebut tetap berlanjut. Kebanyakan pembuat jamu adalah perempuan, seperti halnya penjual jamu gendong yang kerap dijumpai di era sekarang ini.
Karena Indonesia memiliki tanaman herbal yang cukup banyak, setiap daerah memiliki jenis jamu yang berbeda-beda, menyesuaikan dengan tanaman herbal yang tumbuh di daerahnya.
Umumnya, bahan dasar jamu adalah kunyit, temulawak, lengkuas, jahe, kencur, dan kayu manis. Selain itu, sebagai pelengkap, digunakan pula gula jawa, gula batu, dan jeruk nipis untuk penambah rasa segar dan manis.
Penyakit yang bisa disembuhkan dengan meminum jamu herbal di antaranya adalah batuk berdahak, sakit kepala, wasir, perut kembung, dan pegal linu. Tentu saja dalam mengonsumsi jamu dengan tujuan untuk menyembuhkan suatu penyakit, masyarakat perlu memastikan sertifikasi yang sudah didapat oleh produk jamu tersebut.
Selain membeli, jamu bisa pula dibuat sendiri di rumah dengan bahan-bahan herbal yang sudah dikonfirmasi berkhasiat untuk menyembuhkan penyakit. Misalnya saja, untuk mengobati batuk berdahak, masyarakat bisa menggunakan bahan jamu yaitu daun saga atau akar manis yang direbus dan disaring, lalu diminum selagi hangat.
Lihat Juga: Jadi Warisan Tak Benda UNESCO, Jamu Buktikan Jejak Empiris Obat Bahan Alami yang Bermutu
Jamu merupakan minuman tradisional yang dibuat khusus dari rempah-rempah yang ada di Indonesia. Berasal dari kata 'Jawa' dan 'ngramu', jamu berarti mencampur atau mengumpulkan. Secara sederhana, jamu dapat diartikan sebagai ramuan yang dibuat orang jawa.
Ada pula yang menyebutkan bahwa jamu merupakan istilah yang berasal dari bahasa Jawa kuno, yaitu 'jampi' atau 'usodo'. Makna jampi atau usodo adalah penyembuhan yang dilakukan dengan menggunakan ramuan obat dan doa.
Dalam naskah Gatotkacasraya yang ditulis Mpu Panuluh dari Kerajaan Kediri pada masa Raja Jayabaya, istilah jampi banyak ditemukan.
Menukil laman Kemendikbud, awal kemunculan jamu diduga berasal dari Kerajaan Mataram. Pernyataan ini terdapat pada situs arkeologi ataupun Prasasti Madhawapura dari periode Majapahit yang menyebutkan profesi khusus peracik jamu yang disebut 'Acaraki'.
Terdapat bukti bahwa jamu sudah ada sejak masa kerajaan di Indonesia, yaitu adanya artefak cobek dan ulekan yang merupakan alat tumbuk untuk membuat jamu. Jamu diracik dari rempah-rempah yang berkhasiat sehingga menghasilkan manfaat yang dapat berguna sebagai obat.
Pada zaman kerajaan itu pula jamu dibuat kaum wanita, sementara laki-laki bertugas untuk mencari tumbuhan herbal. Hingga kini pun tradisi tersebut tetap berlanjut. Kebanyakan pembuat jamu adalah perempuan, seperti halnya penjual jamu gendong yang kerap dijumpai di era sekarang ini.
Karena Indonesia memiliki tanaman herbal yang cukup banyak, setiap daerah memiliki jenis jamu yang berbeda-beda, menyesuaikan dengan tanaman herbal yang tumbuh di daerahnya.
Umumnya, bahan dasar jamu adalah kunyit, temulawak, lengkuas, jahe, kencur, dan kayu manis. Selain itu, sebagai pelengkap, digunakan pula gula jawa, gula batu, dan jeruk nipis untuk penambah rasa segar dan manis.
Penyakit yang bisa disembuhkan dengan meminum jamu herbal di antaranya adalah batuk berdahak, sakit kepala, wasir, perut kembung, dan pegal linu. Tentu saja dalam mengonsumsi jamu dengan tujuan untuk menyembuhkan suatu penyakit, masyarakat perlu memastikan sertifikasi yang sudah didapat oleh produk jamu tersebut.
Selain membeli, jamu bisa pula dibuat sendiri di rumah dengan bahan-bahan herbal yang sudah dikonfirmasi berkhasiat untuk menyembuhkan penyakit. Misalnya saja, untuk mengobati batuk berdahak, masyarakat bisa menggunakan bahan jamu yaitu daun saga atau akar manis yang direbus dan disaring, lalu diminum selagi hangat.
Lihat Juga: Jadi Warisan Tak Benda UNESCO, Jamu Buktikan Jejak Empiris Obat Bahan Alami yang Bermutu
(nug)